Selasa, 12 Juli 2011
Fakta & Pelajaran Hidup dari Burung Rajawali
Rajawali adalah burung yang sangat indah. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 meter. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.
Di bawah ini ada beberapa fakta dan pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan burung rajawali,sang penguasa angkasa :
1. SEMUA BAYI RAJAWALI HARUS BELAJAR UNTUK TERBANG
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia didalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya. Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini tebang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang , tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu,dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang.Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.
Pelajaran yang dipetik :
Kita hidup di dunia ini selalu penuh dengan rintangan.Dimana saat kita dapat melewati dan menyelesaikan suatu rintangan tersebut,kita mendapatkan satu buah lagi pelajaran.Namun,janganlah lupa jika setiap saatnya kita selalu diawasi oleh-Nya yang siap memberikan pertolongan untuk para hamba-hambanya.
2. RAJAWALI DICIPTAKAN UNTUK TINGGAL DI TEMPAT TINGGI
Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang ditempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam ‘penjara’dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).
Pelajaran yang dipetik :
Kita selalu berada dalam hadirat-Nya dan bebas dari control dunia. Jika seseorang berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang yang kotor dibandingkan dengan orang lain.
3. RAJAWALI TIDAK TERBANG, TAPI MELAYANG
Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya.Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.
Pelajaran yang dipetik :
Kita belajar dan terus berusaha mendekatkan diri kita padanya,berharap akan ditempatkan pada posisi yang tinggi (diangkat derajat hidupnya).Namun untuk mencapai itu kita akan bertemu badai,dimana jika kita mampu melewatinya juga akan menguatkan sayap-sayap iman kita.
4. RAJAWALI MEMILIKI WAKTU KHUSUS UNTUK PEMBAHARUAN
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.
Pelajaran yang dipetik :
Setiap manusia akan mengalami saat-saat keterpurukan dalam hidupnya.Pada saat ini kita akan meminta pertolongan dan petunjuk dari-Nya.Proses dimana ketabahan seorang umat diuji.
5. RAJAWALI JUGA KADANG-KADANG SAKIT, SEPERTI MANUSIA
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali,memberikan kehangatan dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya.
Pelajaran yang dipetik :
Sama ketika kita sakit.Kita akan berdoa untuk meminta kesembuhan dari-Nya.Tuhan merupakan peranan yang penting dalam kehidupan kita.
6. SETIAP BURUNG RAJAWALI PASTI MATI
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu….mati.
Pelajaran yang dipetik :
Setiap manusia kelak pun akan meninggal,dimana diharapkan pada saat akhir hayatnya kita tetap memegang teguh iman kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar